Public Transport

1 comment:
Gak ngerti lagi sama pemerintah. Maunya apa gitu?
Mencanangkan ingin mengurangi kemacetan, tapi malah ada mobil murah.
70juta udah dapet mobil bray! DP 500ribu udah dapet motor!

Why don't they make a decent public transportation instead of selling cheap car? Why Indonesia?? Why??

"Yaelah gis. Situ aja kemana-mana naik mobil."

Gue? Let me explain this. I have a big and tall body. Tinggi gue 176 (maybe more), gue, sampe gue SMA, gue naik angkot. And you know what? With my big body, kalo naik angkot, apalagi angkot Indonesia, haha, susah bro. Apalagi di kota gue dulu, kota kecil di provinsi yang kecil, dengan masyarakat yang pada kecil-kecil dan angkot kecil. Gue ibarat raksasa diantara para kurcaci. Gimana sih rasanya? Lo mau gerak dikit aja serba salah. Ah, udah. Gausah curhat. Intinya, dengan tubuh gue yang gede, gue naik angkot. Bukan motor.

Kuliah? Semenjak kuliah, gue pindah ke kota yang agak lebih besar. Tetap di provinsi kecil ini. Disini ada salah satu transportasi yang lumayan layak. Sebut saja BRT. Semacam trans jakarta cuma agak lebih kecil banget. Dari rumah gue disini sampe ke kampus, ga ada angkutan umum yang lewat. Ojek, becak, nothing. So, I only have 2 choices. Bawa motor or mobil. Because of an accident I had 3 years ago that gave me fracture, gue bawa mobil.

Dan gue ga keberatan kok kalo kemana-mana naik angkutan umum. Gak kayak sebagian besar orang yang ngerasa kalau punya mobil itu udah 'menaikkan derajat' kekayaan dan harus dibanggain dan kemana-mana harus bawa mobil. Walaupun cuma ke depan komplek. Apalagi cuma mobil pemberian orang, walaupun itu orangtua lo.

Intinya, don't be such a bitchy. For you guys, and for government. Ga heran deh kalau Indonesia jadi lahan bisnis orang luar negeri. Apa - apa yang impor, dianggap sebagai "dewa" dan kebanggaan bagi siapa aja yang memakainya. Entah itu baju, mobil, gadget, makanan.

Kembali ke masalah transportasi, kenapa sih?! Mengatasi kemacetan? 3 in 1? Pelebaran jalan? Plat genap ganjil? Tapi ngasih mobil murah?! Ga akan selesai! Itu memberi waktu kemacetan. Bukan mengatasi. Banyakin public transport yang layak. Yang bisa bikin semuanya nyaman. Profesional. Bukannya dengan supir ugal-ugalan yang penting dapet uang.

And for Indonesians, please lebih dewasa, ya? Ini Indonesia kita. Bukan lahan bisnis lembaga asing. Dan juga jangan juga selalu nuntut berlebihan kayak masyrakat yang itu. Bangun rumah di atas lahan pemerintah yang harusnya jadi lahan umum (ntah waduk atau taman), eh giliran mau digusur, minta ganti rugi. Permintaan ga dituruti, nuntut gubernur/semacamnya turun jabatan. Maksudmu apa eh dul? Pengen dimanja lagi kayak jaman suharto? Tapi utang negara banyak? Harta kita, Indonesia, emas, dll, dijual ke orang asing buat kemakmuran kita yang ga seberapa dan lebih ke arah keuntungan anak cucu buyut dia? Iya, gitu gapapa yang penting elo makmur? HAHA screw you Indonesians.

Ah elo omong doang gis.

Well, sampai saat ini gue emang cuma bisa ngomong doang. Gue gak ngerti apa-apa soal politik. Atau ekonomi. Atau apapun. Gue gabisa turun tangan. Tapi satu yang gue tau, gue bisa ngelakuin ke diri gue. Sebisa mungkin gue ga akan jadi warga negara yang manja, yang selalu nuntut apa aja yang negara kasih ke gue.

Dan buat pak presiden yang sekarang, saya harap bapak lebih tegas.

Oke selesai gue marah-marah. Sekian dan beri aku kedamaian.

Membieber

2 comments:
Jadi ceritanya gue lagi belajar. Nyari-nyari bahan buat diskusi tutorial. Lagi enak-enak nyatet dan ngerangkum, tiba-tiba pulpen gue abis. Dan itu pulpen gue satu-satunya. Mungkin gue emang disuruh nulis blog dulu kali ya.

Well, I have no idea what to say here.

Terlalu banyak pikiran-pikiran di kepala gue yang secara random muncul begitu aja dan gue bilang "bakal gue tulis di blog" dan sampe sekarang ga gue tulis-tulis.

According to one of my random thinks,
I want to tell you about.. being a medical student?

Ah.

Too many articles and posts about that.

No. I don't want to tell that.

Jadi ceritanya gue mau curhat tentang orang Indonesia. Awalnya dimulai dari twitter, saat senior SMA gue share suatu link. Ternyata blognya Pandji.

Do you know him? If you don't, googling ah sana.

Interesting post. For me. It tells what people Soeharto was like. Since after, gue selalu tau kalau semuanya itu berhubungan. Sikap bangsa kita yang kayak gini.

Kayak gimana?

Manja.

Iya. Manja. Terbuai dengan kemakmuran semu selama puluhan tahun yang 'disetir' oleh orang itu. Kebiasaan dimanja, jadi agak 'berani'. Berani minta.

Instead of think what you can give to your country, yang selalu ada di benak orang Indonesia umumnya adalah: apa yang negara udah kasih ke gue?

Here my favorite post from his blog:



Think twice before complaining and judging and complaining and judging. Good nite :*